SEARCH..

form action="http://nama-blogmu.blogspot.com/search" method="get">

Minggu, 14 September 2014

Pesan ISIS di Video Pemenggalan Warga Inggris

14 SEPTEMBER 2014
20.52

Baghdad - Kelompok radikal Islamic State od Iraq and Syria (ISIS) kembali menyebarkan video pemenggalan terhadap sandera mereka. Setelah dua warga Amerika Serikat (AS), Kali ini warga Inggris bernama David Haines yang menjadi korban penggorokan.

Dalam sebuah video yang disebar pada Sabtu 13 September 2014 malam, terlihat detik-detik sebelum David Haines diduga dipenggal oleh algojo yang merupakan anggota ISIS. Sama seperti 2 video sebelumnya, algojo mengenakan pakaian jubah hitam dan si korban memakai baju mirip tahanan berwarna oranye.

sebelum dieksekusi, Haines diminta ISIS untuk membacakan pesan kepada Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron. Dalam pesan bertajuk "A Message to the Allies of America", ISIS mengecam langkah Inggris bersekutu dengan AS.

"Anda malah berkoalisi dengan Amerika Serikat melawan ISIS, sama seperti mantan pendahulu Anda, Tony Blair. Anda malah meneruskan tren di antara PM kami yang tidak memiliki keberanian untuk mengatakan tidak kepada Amerika," kata Haines dalam tayangan video tersebut, seperti dimuat The New York Times, Minggu (14/9/2014).

Kata Haines juga dalam pesan ISIS yang dibacakannya, akibat langkah PM Cameron itu, warganya harus menjadi korban. Setelah itu, si algojo pun bicara. Dia memperingatkan keputusan tersebut akan menyeret rakyat Inggris dalam perang berdarah yang mustahil dimenangkan Barat.

"Dan bermain menjadi anjing yang penurut untuk AS, Cameron, malah akan menyeret Anda dan warga Anda ke dalam peperangan berdarah lainnya yang tidak akan bisa dimenangkan," imbuh si pelaku.

Pada bagian akhir tayangan video, si algojo menunjukkan sandera lainnya yang diancam akan menjadi target eksekusi ISIS selanjutnya. Sandera tersebut diduga juga warga Inggris.

Dalam pesan yang disampaikan melalui Twitter beberapa saat setelah video itu dirilis, PM Cameron menyebut pembunuhan David Haines itu sebagai "tindakan yang benar-benar keji". 

Cameron menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haines, yang menurutnya sangat tabah. PM Inggris itu mengatakan pemerintahannya akan melakukan apapun untuk melacak para pembunuh tersebut dan memastikan bahwa mereka akan diseret ke pengadilan.

"Tak peduli berapa lama waktu yang akan dibutuhkan," tegas Cameron.

Melalui video, ISIS sebelumnya dikabarkan telah memenggal dua wartawan Amerika Serikat, yakni James Foley dan Steven Sotloff. ISIS mengatakan Foley dan Sotloff dibunuh sebagai pembalasan atas serangan udara Amerika terhadap wilayah-wilayah kekuasaan mereka di Irak. (

Tidak ada komentar:

Posting Komentar