SEARCH..

form action="http://nama-blogmu.blogspot.com/search" method="get">

Rabu, 06 Agustus 2014

PRABOWO KAMI MERASA MERASA TERSAKITI

            


Capres Prabowo Subianto menyatakan suara yang hilang dari hingga 100% membuat dirinya tidak terima. Dirinya menilai hal itu hanya terjadi pada negara yang tidak menganut demokrasi.
"Bayangkan, di ratusan TPS kami pasangan yang didukung 7 parpol dapat nol. 100% Dimenangkan ini hanya terjadi di negara totaliter. Di Korea Utara pun tidak terjadi, mereka bikin 99%. Di kita ada yang 100%, ini hanya terjadi di negara totaliter, fasis, atau komunis. Di negara yang normal tidak mungkin. Kan ada saksi, masa saksinya tidak dihitung," kata Prabowo saat menyampaikan permohonan di Ruang sidang Pleno Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/8/2014).
Prabowo mengatakan, kejanggalan semacam itu banyak terjadi di beberapa daerah seperti Papua. Padahal, pemilu itu merupakan proses kedaulatan rakyat. Seharusnya proses itu harus benar-benar dikelola dengan baik. DPT merupakan kunci dari penyekenggaraan pemilu.

"Kami sebagai calon yang didukung 7 partai besar, yang dalam pileg mendapatkan 62% suara, merasa sangat tersakiti dengan praktik penyimpangan ketidakjujuran, ketidakadilan yang telah diperlihatkan penyelenggara poemilu," ujar Prabowo.
Untuk membuktikan itu, sebenarnya Prabowo menyatakan ingin menampilkan testimoni dari ribuan saksi yang melihat berbagai kecurangan itu. Bahkan, para saksi menyampaikan hal itu melalui sebuah video.
"Sebetulnya kalau ada waktu kita hadirkan puluhan ribu saksi. Saya minta buat testimoni juga dalam bentuk video. Ada ibu-ibu masih hidup saat ditanya mau pilih siapa, saat pilih Prabowo mereka diminta keluar. Itu di Bendungan Hilir," ungkap Prabowo.

"Nasib bangsa ada di sidang ini. Kita sepakati, kita akan hormati apa pun hasilnya kalau prosesnya jujur, prosesnya benar," tandas Prabowo.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar